MEROKOK ADALAH MELAWAN



Di sore hari ketika lagi ayik jalan menyusuri kota sakti yang sudah cukup lama kutinggalkan, aku bertemu kawan satu kelas ketika masih duduk di bangku SMP dulu . Sekilas tak banyak yang berubah dari penampilannya...
Lama ia melihatku, memandang,bahkan menyuruhku berputar badan. Yaaa, sudah lama tak jumpa mungkin ya, tapi ia lebih fokus melihat sesuatu yang menyempil ditanganku, Sebatang rokok dengan asap menari nari.

Ia tampaknya tak suka rokok, memang ia tak pernah merokok,melihat pemandangan itu sepertinya ia mau muntah. ia kesal melihatku. Aku dipandanginya dengan tatapan menghujam.
Melihat gelagatnya yang mulai tak bersahabat, Aku langsung tersenyum friendly dan mengajaknya mampir di warung kopi di pinggir jalan tempat biasa kuminum kopi

Dipesannya kopi untuk kami berdua, dan aku masih terus menghisap rokok ku. Kami duduk berhadap-hadapan. Kebetulan suasana tidak terlalu ramai. Cuma ada sepasang kekasih yang lagi asyik bermesra . Kawanku dengan kopi dihadapannya dan aku  menghisap panjang rokokku. Lalu mengeluarkan asapnya dari mulut dan hidung secara bergantian.

Melihat gelagat ketidak sukaanya kepada rokokku lalu kukatakan padanya “Dibalik asap rokok ini, tersirat peluh-keringat para petani tembakau kita sauadara... Dengan membeli rokok, kita telah membantu menyambung nasib mereka. Menolak rokok sama dengan membunuh jutaan saudara saudara kita para petani tembakau.”

Waduh! Sedang asyik cerita lalu bara api rokokku jatuh mengenai bajunya, langsung saja refleks dia melempar bara rokokku jauh dari bajunya, lalu ia menasihatiku dan tampak kesal ataupun marah mukanya.

“Jok.. rokok tidak bagus untuk kesehatan. Sudah banyak orang mampus karena rokok...rokok itu mengganggu ruang hidup orang lain. Kau bebas melakukan apapun, asal tidak menggangu orang lain.bla bla bla, panjang kali lebar kali tinggi ia menasehatiku, kayak emak-emak marahin anaknya yang nakal.” Sampai-sampai merah mukanya, dan kuanjurkan ia meminum kopi, dan ia meminumnya. Ternyata kopi yang masih panas langsung dihisapnya kayak minum jus, dan otomatis terkejut dan kepanasan lah dia.
aku sedikit ketawa waktu itu, namun tak terlalu karena ada orang sekitar dan juga tak enak dengan kawanku, nanti tambah marah dianya. Lalu, aku pun menyeruput kopi secara perlahan.

“Begini jok... cara menikmati kopi yang benar. Bukan diminum Kayak minm jus, tapi disrrrppuuuuuttt... hehe.” Makin kesal saja dia nampaknya.Kukatakan padanya, “jok.. apakah kau tahu bangsa kita ini sedang di gerogoti secara perlahan, kau bilang rokok berbahaya bagi kesehatan, kau bilang rokok itu tak baik dan banyak lagi hal yang negatif kau bilang, tapi pernahkah junk food yang ada di tepi jalan itu, itu lebih banyak membuat penyakit, Mana ada yang bilang bahaya dan melarangnya? Seperti rokok yang ada selalu ditampilkan di TV?
Asal kau taujok... rokok dengan komponen utamanya tembakau dan cengkeh, ini adalah simbol perlawanan Indonesia di mata dunia.

Ketika kita dihantam barang barang impor dari segala sisi entah itu pangan, bahan mentah dan segala macamnya, kita berani unjuk gigi lewat kemandirian cengkeh dan tembakau.

Coba kau perhatikan bangsa ini beberapa waktu lalu, Indonesia yang terkenal dengan garis pantai terpanjang di dunia dengan hasil garam yang melimpah untuk penduduk lokal, garam lokal menjadi tak laku dikarenakan hanya dikarenakan membuat berbahaya, namun garam beryodium muncul dan menduduki perdagangan dikarenakan dianggap lebih sehat.

Kasus lain adalah Indonesia yang dikenal dengan negara agraris mengimpor beras dari berbagai negara, ini karena isu-isu beras yang diimport lebih higeinis dan lebih murah, dibanding beras lokal.
Rokok ini sendiri, coba kau lihat iklan yang seperti menjijikan dan mencegah agar masyarakat tidak merokok, lalu, Vape dan rokok elektrik meluncur ke dunia masyarakat indonesia, banya lagi kasus-kasus yang lainnya. Jok... sadarlah..bangsa kita lagi dijajah, tanpa kau sadari

Rokok ini lah tinggal sisa-sisa perlawanan pribumi, walaupun tinggal harapan-harapan kecil sebelum jatuh di tangan asing.

“Ah... tapi kan yang kau ucapkan itu Cuma asumsi saja jok... hanya kebetulan dan kau juga bisa bermain retorika, sehingga apa yang kau sampaikan nampak masuk akal. Bukan begitu?” pembelaanya.Ia sruput kopi yang sudah mulai bersahabat...

Hpnya berbunyi, dan ada pesan, almaaak. Katanya
Ternyata pesan dari dosen, dosen menunggunya untuk perbaikan Nilai yang hancur karena dia pernah terlambat saat Ujian Tengah semester kemaren. Ia bergegas untuk pergi ke kampusnya, dan mengambil kretekku sebatang. mungkin ia sadar rokok bukan sekedar hisapan namun “Merokok adalah Melawan”.hehe
Ternyata kebiasaan dia tak berubah,ia lupa membayar Kopinya, Haduuuuh, Akuuu juga yang kena

Mate

Sungguh terhormat bagi saya, jika Anda datang ke blog ini dan bisa memperoleh banyak hal yang bermanfaat. Seiring dengan semakin berkembangnya teknologi, maka saya menyajikan beberapa tulisan ke dalam media salah satunya di blog ini, semoga dapat bermanfaat bagi pembaca. mohon maaf jika dalam penulisan dalam blog saya ini masih berantakan dan terdapat kata kata yang tidak tepat saya mohon maaf sebesar besarnya. Terima kasih telah berkunjung di blog saya ,

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak