Hidup itu pilihan, dan kita lah yang memutuskan pilihan,
Ada 2 orang gadis yg memasuki toko aksesoris, tenyata pemilik toko sedang dilanda masalah sehingga pemilik toki tidak melayani pelanggan dengan baik, berbicara dengan nada ketus, dan muka yang cemberut
Gadis pertama merasa jengkel dan tak senang dengan pelayanan yang di berikan oleh pemilik toko, sehingga ia juga terlihat cemberut dan terlihat kesal
Sedangkan gadis kedua hanya tersenyum dan tetap sopan dengan apa yang di lakukan oleh pemilik toko, walaupun pemilik toko tak menyenangkan, gadis kedua ini tak menghiraukan dan terus memilih aksesoris yang ia butuhkan
Gadis pertama heran dan berkata" mbak, kenapa kau santai dan tetap sopan saja dengan pelayanan yang tak mengenakkan dari pemilik toko ini??
Gadis kedua menjawab" emang kenapa mbak? Ada masalah kah??
Gadiskedua menjawab lagi dengan nada yg cukup tegas " mbak lihat saja pelayanan dari pemilik toko ini, kasar, kecut, tak sopan, bagaimana mau membeli jika pelayanan buruk begitu??
Sambil tersenyum dan menghela nafas gadis kedua menjawab dengan nada yang lembut " mbak, yang kesal kan dia, kulihat toko ini sudah lama ada, tak mungkin jika ia terus tak mengenakkan dan tak sopan bukan?? Mungkin pemilik toko ini lagi ada masalah yang membuat ia tak melayani kita dengan baik
Gadis kedua mulai memerah mukanya mendengar perkataan gadis kedua dan berkata" mbak seharusnya jika pemilik toko ini profesional seharusnya ia tak melibatkan masalahnya dalam pekerjaannya"
Lantas gadis kedua menjawab" mengapa dia yang harus mengatur untuk kita bertindak? Bukankah kita punya diri sendiri dan kitalh yang mengaturnya
Gadis pertama menjawab lagi "kan pelayannya buruk mbak"
"Kan yang tak sopan dia, yang melayani kan dia, apa urusannya dengan kan kita? , Kita kesini mau membeli aksesoris bukan mengurusi dia, kalau kita terpengaruh oleh tindakan pemiliki toko ini, bearti kita membiarkan orang lain mengatur hidup kita, kita yang punya diri kita juga yang harus mengatur, kita juga yang harus bertanggung jawab akan diri sendiri" jelas gadis kedua
Gadis pertama hanya bisa diam dan malu mendengar apa yang dijelaskan gadis kedua, sambil meninggalkan toko yang di singgahinya tadi
Kadang memang banyak dari kita dipengaruhi oleh tindakan orang lain, orang lain kesal kita tambah kesal, orang pelit kita tambah pelit, kita yang dulunya pemurah lambat laun menjadi buruk dikarenakan oleh tidak bisanya kita mengatur diri, berbuat baiklah jangan menunggu orang lain yang berbuat baik kepadamu dulu, aturlah diri sendiri dengan bijak
Mantap kak
BalasHapus