disini di kursi sederhana ini
di teras rumah kontrakan kecil
yang berada di sudut kota berjuta penghuni
ketika putri malam mulai berjalan
menjelma suara dalam diri
masihkah aku patut dipuji
sedangkan diri masih menjadi anak tak tau diri
yang dulu pernah berjanji
mak,,,
pak,,,
aku akan belajar dengan kesungguhan hati
ternyata tak selamanya niat
berujung hikmat
ku tak mampu menjaga diri di kehidupan kota
aku terlena dengan keasikan dunia masa remaja
ah.. bukan,,, aku sudah dewasa
tapi apakah betul?
memang sudah dewasa
namun perilakuku tetap saja,,,payah
mak,,,
pak,,,
tak kusentuh minuman dan narkotika yang kalian pesan
tapi aku hanya lupaa
apa tugas yang sekarang aku emban
aku tahu tumpukan tugas yang masih berantakan
yang perlu aku selesaikan
tapi aku lebih memilih nonton film kesukaanku atau duduk ngopi dengan temanku
aku tahu esok ujian
tapi aku lebih memilih main game andalanku
sampai kantuk perlahan membunuhku
aku tahu nilaiku
tak sebagus teman temanku
tapi,,,
ku menyesali saat kau marah akan nilaiku
tapi tak lama rasa sesalku tak tergiang
ia hanya melintas saja
ah.. masih ada waktu, pikirku
mak..
pak...
berat sekali tangan ini mengetik namamu di daftar kontaku
untuk beberapa menit saja megabarimu
kecuali ketika aku ada musibah dan habis uangku
berharap ada kiriman dan memberi sesuatu padaku, sang anak kesanyanganmu
jujur saja mak, pak
dengan lugu dan tak merasa bersalah
lebih banyak gadgetku
hidup untuk menghubungi orang lain
tentu
kawanku...
dan pastinya pacarku...
bersambung......
di teras rumah kontrakan kecil
yang berada di sudut kota berjuta penghuni
ketika putri malam mulai berjalan
menjelma suara dalam diri
masihkah aku patut dipuji
sedangkan diri masih menjadi anak tak tau diri
yang dulu pernah berjanji
mak,,,
pak,,,
aku akan belajar dengan kesungguhan hati
ternyata tak selamanya niat
berujung hikmat
ku tak mampu menjaga diri di kehidupan kota
aku terlena dengan keasikan dunia masa remaja
ah.. bukan,,, aku sudah dewasa
tapi apakah betul?
memang sudah dewasa
namun perilakuku tetap saja,,,payah
mak,,,
pak,,,
tak kusentuh minuman dan narkotika yang kalian pesan
tapi aku hanya lupaa
apa tugas yang sekarang aku emban
aku tahu tumpukan tugas yang masih berantakan
yang perlu aku selesaikan
tapi aku lebih memilih nonton film kesukaanku atau duduk ngopi dengan temanku
aku tahu esok ujian
tapi aku lebih memilih main game andalanku
sampai kantuk perlahan membunuhku
aku tahu nilaiku
tak sebagus teman temanku
tapi,,,
ku menyesali saat kau marah akan nilaiku
tapi tak lama rasa sesalku tak tergiang
ia hanya melintas saja
ah.. masih ada waktu, pikirku
mak..
pak...
berat sekali tangan ini mengetik namamu di daftar kontaku
untuk beberapa menit saja megabarimu
kecuali ketika aku ada musibah dan habis uangku
berharap ada kiriman dan memberi sesuatu padaku, sang anak kesanyanganmu
jujur saja mak, pak
dengan lugu dan tak merasa bersalah
lebih banyak gadgetku
hidup untuk menghubungi orang lain
tentu
kawanku...
dan pastinya pacarku...
bersambung......
Tags
puisi